Selasa, 06 Desember 2016

PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN LAUT 5

Uji Tekan Beton

TUJUAN
         Menentukan kekuatan tekan beton berbentuk kubus dan silinder yang dibuat dengan dirawat (curing) di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah perbandingan beban terhadap luas penampang beton.
ALAT
1. Pembuatan
a. Bekisting
b. Mesin molen
c. Vibrator
d. Timbangan
2.  Pengujian
a. UTM dengan kapasitas 100 ton
b. Timbangan

BAHAN
1. Pembuatan
a. Agregat kasar
b. Agregat halus
c. Semen
d. Air
2. Pengujian
          Beton silinder
PROSEDUR
1. Pembuatan
a. Ambil agregat halus dan agregat kasar sesuai dengan berat yang sudah di tentukan. Jangan lupa untuk mengayaknya terlebih dahulu untuk agregat kasar untuk memisahkan agregat halus.
b. Timbang agregat halus dan kasar.
c. Ambil semen dengan berat yang sudah ditentukan kemudian timbang.
a. Ambil air sesuai volume yang telah ditentukan.
b. Lapisi permukaan bekisting bagian dalam menggunakan oli/pelumas agar campuran beton tidak menempel dan mempermudah mengeluarkan cetakan beton.
c. Masukkan semua material dengan urutan air diakhir kedalam mixer.
d. Uji slump dari adonan beton yang sudah jadi, jika sudah sesuai lanjutkan ke tahap berikutnya.
e. Masukkan adonan beton kedalam suatu wadah.
f. Pindahkan adonan kedalam bekisting sambil diaduk dengan alat yang sudah diberikan.
g. Lepas beton dari bekisting setelah 1 hari.
h. Lakukan proses curing yaitu memasukkan beton ke dalam air selama 7-28 hari.
i. Keluarkan beton dari dalam air 24 jam sebelum proses pengujian. Sebelum pengujian dilakukan capping (pemakaian tutup disalah satu bagian beton).
j. Uji tekan beton.
2. Pengujian
a. Ambil benda uji dari tempat perawatan.
b. Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris.
c. Jalankan mesin uji tekan. Tekanan harus dinaikan berangsur-angsur dengan kecepatan berkisar antara 4 kg/cm2 sampai dengan 6 kg/cm2 perdetik.
d. Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur dan catatlah benda uji beban maksimum hancur yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.
e. Lakukan langkah (a), (b), (c), dan (d) sesuai dengan jumlah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekan karakteristiknya.
HASIL PERCOBAAN
1. Data analisis
No
Umur (hari)
Kuat tekan (Kg/cm2)
1
7
157,5
2
14
198
3
28
225

2. Data eksperimen
Diameter silinder beton = 15 cm
Luas penampang silinder =
No
Umur (hari)
Berat (kg)
Slump (cm)
Beban Maks (Kg)
Kuat tekan (Kg/cm2)
1
7
11,38
9
20900
118,270
2
7
12,08
9
19700
111,480
3
14
12,30
9
34300
194,098
5
28
12,32
9
43300
245,034
6
28
12,56
9
42500
240,51

ANALISIS
Dari data di atas dapat ditarik garis lurus dengan metode regresi. Persamaan itu kemudian dapat digunakan untuk memprediksi kuat tekan beton pada umur 28 hari, yaitu 240,51 kg/cm2. Kuat tekan prediksi ini melebihi dari kuat tekan rancangan yaitu 225 kg/cm2, hal ini kemungkinan besar disebabkan karena kurangnya air pada saat proses pencampuran sehingga adonan yang tadinya disiapkan untuk 6 cetakan hanya cukup untuk 5 cetakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa w/c ratio yang digunakan terlalu kecil. Dan menurut teori semakin kecil w/c ratio maka akan semakin besar kuat tekan beton.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar